Breaking

Wednesday, March 28, 2012

5 Tim Aerobatik Terkenal di Indonesia

Mylinekerr Fact - Sejarah aerobatik di Indonesia, ternyata sudah cukup lama. Hal ini terbukti dengan dimilikinya tim aerobatik penerbang tempur TNI-AU sedari 1960-an silam. Memang menjadi ironis, kalau saat ini tim aerobatik TNI AU seakan menghilang, dikarenakan keterbatasan Alutsista yang dimiliki TNI AU sekarang. Namun kita berharap akan memiliki tim aerobatik kembali dan menjadi tontonan yang menarik. Tercatat ada beberapa tim aerobatik yang pernah menjadi kebanggaan TNI AU. Berikut uniknya.com tampilkan untuk Anda yang dicukil dari laman  garudamiliter.blogspot.com;
1. Tim Pionir TNI-AU
TNI AU memiliki tim aerobatik pertama kali tahun 1960-an, yang terdiri dari formasi empat pesawat MiG 17, dengan para penerbang : Kolonel / Marsma TNI Roemin Nurjadin “Elang”, Letkol Pnb Ibnu Saputro “Scorpion”, Mayor Pnb Mannetihius Msidjan dan Mayor Pnb Sukardi. Mereka bergabung dalam “Tim Pionir”. Bertindak sebagai leader tim adalah Kolonel / Marsma Roesmin Nurjadin.
Tahun 1962 tim ini bertambah jumlahnya menjadi enam pesawat MiG 17 dengan tambahan penerbang Mayor / Letkol Roesman “Hell Cat”, Sofyan Hamsyah, Saputro dan Hashari Hasanuddin “Bison”. Tim ini pun mampu memukau penonton yang menyaksikannya pada peringatan HUT ABRI 5 Oktober dengan aksi jungkir balik udara seperti melakukan manuver manuver roll, loop, immelmann, cuban eight dan bomb burst.
Sebelum melakukan atraksi dengan MiG 17, sebenarnya para penerbang TNI AU pernah melakukan terbang formasi dengan propeller seperti P-51 Mustang dari Skadron Udara (Skud) 3, dengan penerbang Kolonel Pnb Leo Wattimena, Roesmin Nurjadin, Dewanto dan Hadi Supandi, Hapid Adiningrat, Zainalan, Gunadi, Hashari dan Roesman. Namun tim ini belum sempat tampil di muka umum.


Sumber : garudamiliter.blogspot.com



2. Tim Sabre TNI-AU
Setelah lama tidak adanya tim aerobatik TNI AU lagi selama kurang lebih 10 tahun, maka dibentuklah tim baru dengan mempergunakan pesawat jenis beda dari sebelumnya, maka terbentuklah tim aerobatik baru yg bernama Tim F-86 Sabre. Tim F-86 Sabre merupakan tim aerobatik yang dibentuk sekitar tahun 1978. Meskipun para penerbangnya rata – rata memiliki jam terbang dibawah 200 jam dan waktu persiapan / belajar yang hanya 60 hari, tetapi mereka dengan gagah berani alias nekad tampil di depan umum. Belajarnya pun hanya melalui brosur tim aerobatik Jepang, “Blue Impulse”, belum ada instruktur. Ketika itu hanya Mayor Pnb Soeyitno yang sudah mengantongi 400-500 jam terbang dan bertindak sebagai leader. Tim ini akhirnya tampil pada HUT ABRI ke 33, pada 5 Oktober 1978.
Tujuh rangkaian manuver yang dilakukan oleh enam pesawat F-86 Sabre seperti: wing over, roll in box, closer, calypso pass, roll in trail, loop dan bomb brust. Atraksi – atraksi yang yang begitu menarik dan beresiko ini memukau masyarakat ibukota Jakarta, khususnya atraksi “bomb brust” yang dilakukan oleh lima pesawat F-86 Sabre, dengan formasi menukik sebentar, lalu mengangkat hidung pesawat hingga mendaki tajam lurus keatas. Kemudian 4 pesawat memencar sambil membuat lintasan melingkar kearah belakang masing – masing. Sementara itu pesawat kelima tetap terbang mendaki lurus sambil melintir – lintir.
Penampilan pertama ini ternyata sangat memukau masyarakat karena setelah itu tim aerobatik ini kembali menampilkan kehebatannya di Denpasar, Baucau, Ambon, Biak, manado, Ujung Pandang, dan Balikpapan. Untuk menambah keindahan dalam melakukan aerobatik diudara, pesawat F-86 Sabre ini dilengkapi asap “smoke” berwarna putih, hasil buatan Dislitbangau. Kemudian hari dengan kedatangan pesawat tempur F-5 Tiger dan A-4 SkyHawk, tim F-86 sabre inipun praktis memudar, karena sebahagian para penerbangnya dikirim ke luar negeri.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar dan Video... Tutup
Sumber : garudamiliter.blogspot.com



3. Tim Spirit 85 TNI-AU
Tim Spirit 85 TNI AU ini muncul pada tahun 1985 dengan menggunakan pesawat MK-53 HS Hawk buatan Inggris. Tim Spirit ini berasal dari Skadron Udara 15 dengan para penerbang sebagai berikut : Mayor Pnb Pieter Wattimena, Mayor Pnb Toto Riyanto, Kapten Pnb Basri Sidehabi dan Kapten Pnb Ida Bagus Sanubari. Keempat penerbang tersebut sehari – hari bertugas sebagai instruktur penerbang di Sakdron Udara 15.
Pada penampilan pertamanya, Tim “Spirit 85″ muncul pada peringatan HUT ABRI 5 Oktober 1985 dengan manuver steep turn left, barrel roll left, loop / lazy eight, combination break, bomb burst, full configurtion, wing over split two, carousel cross dan straight over (fly pass). Setahun kemudian, tim ini muncul kembali dengan enam pesawat ditengah masyarakat dengan sebutan “Tim Hawk”. Para penerbangnya terdiri dari gabungan penerbang “F-86 Sabre” dan “Spirit 85″. Tim aerobatik “Hawk” ini melakukan akrobatik udara selama 12 menit dengan memukau dan kompak. Tim inipun tidak bertahan lama, karena setelah tampil memukau di hari penting TNI AU tersebut, tim aerobatik inipun menghilang. Para personilnya bertugas di tempat yang berbeda – beda. Nama “Spirit 85″ menurut salah satu anggota tim, mengambil contoh dari “Spirit 78″, tim aerobatik yang menggunakan pesawat F-86 Sabre.
Silahkan Klik untuk Melihat Gambar dan Video... Tutup
Sumber : garudamiliter.blogspot.com



4. Tim Jupiter TNI-AU
Pada peringatan ke 52 Hari TNI, 5 Oktober 1997 di Lanud Halim Perdanakusuma, Tim aerobatik “Jupiter” muncul pertama kalinya dengan menggunakan enam pesawat MK-53 HS Hawk. Manuver yang dipertunjukan mulai dari delta loop opener, lead on pass, line abreast, loop , mirror, cater pillar, screw roll, right clover leaf, heart, knife edge, roll backs, four point, vertical roll hingga vixen break. Manuver – manuver yang indah tersebut semakin memukau karena disertai asap yang berwarna warni.
Pernebang “Jupiter” terdiri dari 10 penerbang tempur. Mereka adalah : Letkol Pnb Bambang Soelistyo, Mayor Pnb Agus Haryadi, Mayor Pnb Tri Budi, Lettu Pnb Andis Solichin, Lettu Pnb M. Dadang, Kapten Pnb Donni Ermawan, Kapten Pnb Fahru Zaini, Lettu Pnb Yudhianto, Lettu Pnb Budi Ramelan dan terakhir Kapten Tek Agus Risnadi. Mereka tampil dengan memukau penonton dengan meliuk – liuk yang sangat indah dan mendebarkan.
Manuver – manuver yang dilakukannya sama dengan sajian yang digelar oleh tim “Red Arrow” pada saat Indonesian Air Show (IAS) tahun 1996 di Bandara Kemayoran Jakarta. Kemudian tim ini kembali menunjukkan kebolehannya melakukan akrobatik udara di Bandung pada HUT Kodikau 15 Oktober 1997. Konon penampilan di Bandung ini menjadi catatan tersendiri, karena belum pernah ada tim aerobatik yang tampil di Bandung. Alasannya antara lain, faktor ketinggian yang banyak berpengaruh terhadap performance, dan faktor cuaca yang sering tidak mendukung acara akrobatik. Nama “Jupiter” diambil dari callsign personil tim yang semuanya instruktur penerbang dari Skadik (Skadron Pendidikan) 103.


sumber : montormiber.wordpress.com



5. Tim Elang Biru TNI-AU
Tim Elang Biru muncul pertama kalinya pada peringatan ke-49 HUT TNI AU, pada 9 April 1995 di Halim Perdana Kusuma dengan 6 pesawat F-16 Fighting Falcon. pembentukan tim Elang Biru dilaksanakan setelah ada instruksi KASAU Marsekal TNI Rilo Pambudi, yang menginginkan tim aerobatik ini muncul pada peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1995 dan untuk Indonesian Air Show (IAS) 1996. Pelaksanaan latihanpun dilakukan secara bertahap dan autodidak dan latihan formasi 2 pesawat hingga berlanjut menjadi 4 pesawat.
Kemudian TNI AU mendatangkan pelatih yang merupakan pakar aerobatik “Thunder Bird” dari Amerika serikat; Kolonel Trent, Mayor Pieter Mc Caffrey dan Kapten Mathew E Bryd. Tim Elang Biru ini menjadi kebanggaan TNI Angkatan Udara karena tim ini dapat disejajarkan dengan beberapa tim aerobatik kelas dunia seperti tim Red arrow (Inggris), Roulette (Australia), Golden Dreams (Inggris).





Tambahan:
Tim Jupiter Blue TNI-AU
Pada saat kunjungan pimpinan TNI Angkatan udara ke Lanud Iswahjudi tahun 2001, Marsma TNI Djoko Poerwoko yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Lanud Iswahjudi ditantang oleh para pimpinan untuk menampilkan tim aerobatik pada HUT TNI AU. Dengan adanya tantangan tersebut, Marsma TNI Djoko Poerwoko pun berdiskusi dengan beberapa penerbang dari Skadron udara 3, Skadron Udara 15 dan Skadron Udara 1. Akhirnya disepakati untuk mencoba tampilan baru dengan membentuk tim aerobatik yang melibatkan beberapa jenis pesawat MK 53, F-16 dan Hawk 100.
Tim Jupiter Blue ini akhirnya tampil di HUT TNI AU ke 55. Tim ini berhasil melakukan formasi tiga jenis pesawat yang berbeda jenis yaitu MK-53 HS Hawk, Hawk 100 dan F-16 Fighting Falcon dalam formasi enam pesawat.
Formasi Arrow Head  dengan menggunakan asap warna warni. Kemudian pada peringatan ke 56 HUT TNI, tim ini kembali muncul dengan memukau. manuver lighting take off, delta loop, figure eight, barrel left, diamond loop, inverted and inverted to inverted, kid roll, 4 & 8 point roll, box loop, aileron roll, hi G turn, pheasant roll, hi AOA, snake pass, tanggo loop, cross over break, srew roll, heart dan vixen break berhasil memukau masyarakat dan menjadi kebanggaan TNI Angkatan Udara.


sumber : garudamiliter.blogspot.com



Tim Aerobatik Jupiter TNI-AU
Team Jupiter yang asli dibentuk kembali pada tahun 2008 menggunakan 4 buah Korean Aerospace KT 1 B Woong Bee dari Skuadron Pendidikan 102 di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta. Pertunjukkan pertama di depan masyarakat umum dilakukan pada tanggal 4 Juli 2008 di Yogyakarta dan yang kedua di Jakarta pada bulan November 2008.
Awalnya, tim ini hanya menggunakan 4 pesawat model Hawk MK-53. Namun, Jupiter Aerobatik Team sempat vakum sejak tahun 2002 dan mulai muncul kembali ke permukaan tahun 2008 dengan pesawat latih KT-1B Woong Bee buatan Korsel yang berjumlah 8 buah.


Sumber : wordpress.com



Tim Aerobatik Thunder TNI-AU
Tim Aerobatik Thunder merupakan tim aerobatik terbaru yang dimiliki oleh TNI AU atas prakarsa KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat. Tim dibentuk pada tanggal 28 Februari 2011 di pangkalan udara Sultan Hasanuddin – Makasar yang terdiri dari 3 pesawat Sukhoi (Su-27/30). Tim yang dikendalikan langsung oleh Flight Director Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna diawaki oleh the “Thunders”, sebutan bagi penerbang Skadron Udara 11 yang sampai saat ini telah mencapai urutan ke-146.
Pada penampilan perdana kali ini, sebagai Thunder 1 adalah Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb M. Tonny Haryono, dengan call sign Racoon. Thunder 2 adalah Letkol Pnb M. Untung Suropati dengan call sign Giant. Thunder 3 adalah Mayor Pnd Dedy Ilham Suryanto Salam dengan call sign Cruiser.
Atraksi dibuka dengan manuver Bomb Burst, pesawat melintas dari arah belakang podium dengan ketinggian 150 m di atas permukaan tanah dan dengan kecepatan 750 km/jam, pesawat akan pecah dari formasi dan membentuk sudut 45˚ seperti pecahan sebuah bom meledak.(**)

sumber : garudamiliter.blogspot.com



Sumber: garudamiliter.blogspot.com, uniknya.com, mylinekerr.blogspot.com
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment