Breaking

Friday, October 30, 2015

10 Mitos Ilmiah Yang Konyol

Mylinekerr -

Mitos Ilmiah Yang Konyol
1. Gravitasi di Luar Angkasa
Mitos: Tidak ada gravitasi di luar angkasa Faktanya,
ada gravitasi di luar angkasa – sangat banyak.
Alasan bahwa astronot tampak tak ada beban
adalah karena mereka mengorbit Bumi. Mereka
jatuh ke Bumi tapi bergerak ke samping untuk
menghindarinya. Jadi, mereka selalu jatuh tapi tak
pernah mendarat. Gravitasi memang ada di
seluruh luar angkasa secara virtual (ada tapi tak
dapat dirasakan). Ketika sebuah pesawat ulang alik
mencapai ketinggian orbit (Sekitar 250 mil di atas
permukaan Bumi), gravitasi hanya berkurang 10%.
2. Petir
Mitos: Petir tak pernah menyambar tempat yang
sama dua kali Lain kali jika Anda melihat sambaran
petir dan Anda beranggapan untuk lari ke tempat
sambaran untuk melindungi diri dari serangan
selanjutnya, ingatlah ini! Petir memang
menyambar tempat yang sama dua kali –
malahan, ini sangat umum. Petir lebih memilih
tempat-tempat tertentu seperti pohon tinggi atau
bangunan. Di lapangan luas, obyek yang paling
tinggi memiliki kemungkinan besar disambar
beberapa kali hingga petir berpindah jauh untuk
mencari target baru. Empire State Building
tersambar petir 25 kali setahun.
3. Panas Akibat Gesekan
Mitos: Meteor menjadi panas karena gesekan ketika
memasuki atmosfer Ketika sebuah meteoroid
memasuki atmosfer Bumi (menjadi meteor),
sebenarnya kecepatan yang memadatkan udara di
depan obyek yang menyebabkan obyek tersebut
memanas. Adalah tekanan di udara yang
mengakibatkan panas yang cukup untuk membuat
batu tersebut sangat panas sehingga bersinar bila
dilihat dari Bumi (bila kita beruntung melihatnya di
langit pada waktu yang tepat). Kita juga perlu
menolak mitos tentang meteor panas ketika tiba di
Bumi – menjadi meteorit. Meteorit selalu dingin
ketika tiba di daratan – dan faktanya sering
ditemukan terlapisi es. Ini dikarenakan batu
tersebut sangat dingin dari perjalanannya melintasi
ruang angkasa sehingga panas ketika masuk ke
Bumi belum cukup untuk membakar lapisan
terluarnya.
4. Koin dari Surga
Mitos: Sebuah koin yang dijatuhkan dari bangunan
yang sangat tinggi dapat membunuh pejalan kaki
di bawah Mitos ini sangat umum sehingga menjadi
cliche di sejumlah film. Mitosnya adalah bila Anda
menjatuhkan koin dari puncak bangunan tinggi
(seperti Empire State Building) – koin ini akan
memperoleh kecepatan yang bisa membunuh
seseorang bila mendarat di atas manusia di darat.
Tapi faktanya adalah, aerodinamika sebuah koin
tidak cukup untuk membuatnya berbahaya. Apa
yang akan terjadi adalah orang yang terkena koin
tersebut hanya merasa diketuk kepalanya –
tentunya mereka selamat dari “bencana” tersebut.
5. Sel Otak
Mitos: Sel otak tak dapat beregenerasi – bila Anda
membunuh sebuah sel otak, maka sel itu tak bisa
diganti Alasan mitos ini menjadi semakin umum
adalah karena mitos ini dipercayai dan diajarkan
oleh komunitas ilmiah dalam jangka waktu yang
lama. Tetapi pada tahun 1998, ilmuwan di Sweden
and the Salk Institute di La Jolla, California
menemukan bahwa sel otak pada manusia dapat
beregenerasi. Sebelumnya lama dipercayai bahwa
otak yang kompleks dapat terganggu oleh
pertumbuhan sel baru, tapi studi menemukan
bahwa memori dan pusat pembelajaran otak dapat
menciptakan sel baru – memberikan harapan
kepada penyembuhan penyakit seperti Alzheimer.
6. Sisi Gelap Bulan
Mitos: Ada sisi tergelap dari bulan Sebenarnya –
setiap bagian dari bulan disinari pada suatu waktu
oleh matahari. Kesalahpahaman ini muncul karena
ada sisi tergelap bulan yang tak pernah tampak ke
Bumi. Ini disebabkan oleh penguncian gelombang;
hal ini dikarenakan bahwa tarikan gravitasi Bumi
terhadap bulan sangat kuat sehingga bulan hanya
menampakkan satu wajah ke kita. Wikipedia
menyebutkan: “Penguncian gelombang terjadi
ketika gradien gravitasi menyebabkan satu sisi
tubuh astronomis selalu menghadap tubuh yang
lain; contohnya, satu sisi Bulan selalu menghadap
Bumi. Tubuh yang terkunci gelombang lama
berotasi sebagaimana berevolusi terhadap Bumi.
Rotasi ini menyebabkan satu belahan Bulan selalu
menghadap Bumi.”
7. Aturan Lima Detik
Mitos: Makanan yang jatuh ke lantai dianggap aman
dimakan bila diambil kembali dalam lima detik Ini
adalah omong kosong yang pastinya dikenal
banyak orang. Bila ada kuman di lantai dan
makanan mendarat di atasnya, otomatis mereka
menempel ke makanan. Selain itu, memakan
kuman dan kotoran tidak selalu menjadi hal buruk
karena mereka membantu kita membangun
sistem kekebalan tubuh yang kuat. Saya lebih
memilih aturan “seberapa enak”: kalau
makanannya sangat enak, saya bisa tinggalkan
selama 10 menit, kemudian saya makan kembali.
8. Bintang Paling Terang
Mitos: Polaris adalah bintang paling terang di langit
malam belahan utara Sirius sebenarnya lebih
terang dengan magnitudo −1.47 bila dibandingkan
dengan Polaris yaitu 1.97 (semakin rendah
angkanya, semakin terang bintangnya). Pentingnya
Polaris adalah bahwa posisinya di langit
menandakan Utara – dan karena itu pula bintang ini
dijuluki “Bintang Utara”. Polaris adalah bintang
paling terang di konstelasi Ursa Minor dan
merupakan Bintang Utara saat ini ketika bintang
kutub berubah sepanjang waktu karena bintang
menampakkan perpindahan berlanjutan yg
lambat terhadap poros Bumi.
9. Manusia Meledak di Udara
Mitos: Ketika tubuh dipaparkan dengan kehampaan
ruang angkasa, tubuh manusia meledak Mitos ini
adalah hasil dari film-film fiksi ilmiah yang
menggunakannya supaya memberi ketertarikan
terhadap alur cerita. Faktanya, manusia dapat
selamat 15 – 30 detik di luar angkasa apabila
mereka menghembuskan napas sebelum terpapar
hampa udara (ini mencegah paru-paru meledak
dan mengirimkan udara ke pembuluh darah).
Setelah 15 atau 30 detik, kekurangan oksigen
menyebabkan ketidaksadaran diri yang membawa
pada kematian karena kehabisan napas.
10. Perubahan karena Evolusi
Mitos: Evolusi mengakibatkan sesuatu beranjak dari
“rendah” ke “tinggi” Padahal faktanya adalah bahwa
seleksi alam mengeluarkan gen yang tidak sehat
dri kolam gen, ada banyak kasus ketika sebuah
organisme tak sempurna selamat. Contohnya
adalah jamur, hiu, udang, dan lumut – semuanya
tetap sama sepanjang waktu. Organisme-
organisme ini beradaptasi dengan lingkungan
mereka tanpa mengalami perubahan. Takson lain
juga berubah besar, tapi tidak berubah lebih baik.
Sejumlah makhluk mengalami perubahan
lingkungan dan adaptasinya tidak terlalu baik
terhadap suasana yang baru. Kecocokan mereka
terhubung dengan lingkungan, bukan perubahan


 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment