Pernyataan ini dijelaskan oleh seorang sanak saudara pemilik mobil berlambang kuda, Dedi (64), kepada detikcom, Minggu (19/2/2012) dini hari, melalui telepon.
"Kita ada keperluan mendadak dan terburu-buru makanya dibutuhkan pengawalan," kata Dedi.
Selain terburu-buru, alasan lain menggunakan pengawalan dari anggota kepolisian adalah jalur yang dilintasi Dedi dan Jefry menuju RS Fatmawati terkenal dengan kemacetannya.
"Kalau ada tol, ya kami memilih lewat tol, tapi kan tidak ada dari tempat kami tinggal," Dedi beralasan.
Dedy menjelaskan, saat itu dirinya berada di kursi penumpang depan. Sementara yang memegang kendali adalah keponakannya, Jefry.
"Saya saat itu sebagai penumpang dan keponakan saya yang mengendarai," kata Dedi.
"Keponakan saya ini cucunya pengusaha," imbuhnya.
Namun Dedi enggan membuka lebih jauh siapa pengusaha yang dimaksudkannya itu. Dia hanya memberikan gambaran bila usaha yang digeluti kelurganya itu bergerak di bidang otomotif dan berkantor di Warung Buncit, Jaksel.
Sebuah mobil sport Ferrari merah dua penumpang menarik perhatian pengendara di kawasan Kuningan, Jaksel bersama pengawalan polisi yang mengunakan mobil patroli tipe Mitsubishi Lancer GT dengan nopol 71123 VII, sekitar pukul 12.00 WIB.
Kedua mobil ini berjalan beriringan. Mobil polisi dengan sirinenya yang menyala membuka jalan dengan meminta mobil lain menepi memberi jalan mobil mewah ini. Kadang-kadang sopir mobil mewah ini sengaja berhenti sesaat sampai jalan di depannya longgar cukup panjang, kemudian menancap gas agak kencang.
Karena sebuah mobil mewah ini, kemacetan Jl Mampang Prapatan mengarah ke Jl Warung Buncit tambah padat. Sejumlah mobil yang tidak sabar pun terus membunyikan klakson.
Iring-iringan mobil ini melaju cukup kencang. Bahkan mengalahkan sepeda motor yang harus naik-turun trotoar karena banyaknya mobil yang memakan bahu jalan karena sirine mobil patroli yang mengawal Ferrari tersebut. Setelah melewati perempatan KFC Mampang Prapatan, iring-iringan sudah tak terlihat lagi.
sumber: detik.com