Dikutip dari Fit Sugar, para peneliti dari UC Berkeley and the University of Illinois menyebutkan bahwa risiko terkena influenza akibat memegang wajah adalah sekitar 50 persen. Area di sekitar wajah adalah area yang paling dekat dengan saluran pernafasan.
Meningkatnya risiko terkena flu akibat memegang wajah bukan berarti virus influenza bisa menembus kulit di wajah. Virus Infuenza memang tidak bisa menembus kulit, tapi bisa tumbuh dan berkembang di area atau cairan basah yang ada di sekitar hidung, mulut dan mata seperti ingus, lendir atau air mata.
Dalam sebuah studi, peneliti mengobservasi kegiatan memegang wajah para responden setiap satu jam sekali selama 16 kali. Hasil survei pun menunjukkan bahwa mereka yang lebih sering memegang wajah ternyata lebih sering juga terkena influenza.
Virus influenza bisa bertahan di permukaan keras seperti tangan hingga 24-48 jam setelah kontak dengan virus. Pertahanan terbaik terhadap segala jenis virus influenza adalah dengan mencuci tangan dan usahakan menghindari menyentuh bagian wajah jika tidak terlalu penting.
source, wollipop.com, apasih.com, mylinekerr.blogspot.com