Mylinekerr News - Buat yg baru gabung dan ga ngeh ama ceritanya, silakan dibaca rangkuman dibawah ini:
BERITAQuote:
Disuatu malam, kelasi Arifin dan Albert naik motor malam malam dan melihat Truk yg melewati kawasan kemayoran. DItengah jalan truk dihadang oleh sekumpulan ABG Labil (Ababil) geng motor yg bermaksud menyetop truk yg dimaksud karena mereka mau memakai jalan buat balapan motor liar. Sopir truk yg menolak hampir dipukul dan dikeroyok sebelum kelasi arifin turun motor dan berusaha melerai . NAAS, Kelasi Arifin malah dipukuli sampai mati oleh keroyokan geng motor ababil ini.... Kelasi Arifin adalah salah satu staf ahli Pangarmabar..... Pihak Armabar langsung melaporkan kasus ini ke Polres-Polsek terdekat. NAMUN apa yg terjadi ? 6 HARI pasca pelaporan kasus, motor Kelasi Arifin yg hancur masih ada di TKP dan terlihat tidak tersentuh. Penanganan kasus pun terlihat tidak jelas prosesnya.... Beberapa saat kemudian, sekelompok masyarakat yg prihatin dengan perkembangan kasus Kelasi arifin yg tidak tersentuh, membentuk konvoi bernama GMRC (Geng Motor Rambut Cepak). Dimana langkah awal mereka adalah mengobrak abrik balapan liar dan konvoi kriminal yg terjadi tiap malam tanpa tersentuh. Konvoi berlanjut ke Kantor Polisi Jakarta Utara dan Pademangan dengan tujuan jelas, menanyakan perkembangan asli yg menghambat kemajuan kasus kematian kelasi Arifin.... Apa jawaban kedua Kapolres/Kapolsek tersebut ?..... " Kasusnya gelap Ndan, ada anak babe bintang 2 dilokasi dan kita dapat perintah amankan dengan segala cara" Ditengarai dia adalah otak pengeroyokan tersebut.... Beberapa saat kemudian, Polisi mengklaim telah menangkap pelaku pengeroyokan kelasi arifin, Joshua. Sepertinya kabar baik, namun kejanggalan banyak terlihat, seperti alibi Joshua yg pada saat hal itu terjadi dia TIDAK ADA DI TKP, dan pengakuan Joshua yg disuruh menandatangani BAP kosong dan disuruh mengaku dialah pelaku penusuk kelasi Arifin GMRC yg gerah, melakukan penyisiran sendiri di jalan dan menemukan info bahwa kunci masuk untuk menjerat anak Babe keranah hukum adalah seorang bocah anggota geng motor bernama "Anggi". Ketika pelacakan menyebutkan Anggi sedang berada di Seven Eleven Salemba, GMRC mendatangi tempat tersebut untuk menjemput Anggi. Apa yg terjadi, Anggi mengeluarkan pisau kecil ( informasi ini tidak diliput media) dan mencoba melawan dan cerita akhirnya kita semua tahu, Anggi tewas. Tidak lama setelah itu, terlihat ada Yaris berwarna putih melintas TKP dan melepaskan 2 tembakan yg mengenai 2 prajurit yg kebetulan melintas. Pasca tewasnya Anggi, berita Geng motor meledak dimedia, namun bukan Geng Motor pengeroyok kelasi arifin yg diblow up, melainkan GMRC yg dicap kriminal dan diarahkanlah opini masyarakat untuk mencap mereka berbahaya dan harus dibubarkan. Lewat trit ini, Agan TS penimbul situasi berusaha mengklarifikasi, bahwa tidaklah elok, penanganan hukum berlarut larut dan usaha pengaburan fakta terus dilakukan untuk menutupi keterlibatan anak jendral coklat yg seharusnya diseret ke hukum. Sampe saat ini ketika tulisan ini diturunkan, keberadaan Yaris Putih beserta penembaknya masi misterius dan fakta keterlibatan Anak Jendral coklat pun tidak jelas dan makin kabur Polisi sampe sekarang tidak sanggup menyelidiki keberadaan Yaris Putih dan para penembaknya. Namun fokus penyelidikan beralih, menuju siapa saja geng pita kuning yg terlibat dan keharusan mereka disikat 4 Angkatan darat ditangkap, 1 nyawa kelasi, 1 nyawa sipil. Demi melindungi fakta dibalik keterlibatan anak jendral yg ditengarai jadi beking geng motor |
Quote:
Geng Motor, Peluru di Tubuh Sugeng Diuji TNI TEMPO.CO , Jakarta:TNI Angkatan Laut akan uji balistik proyektil yang mengenai Kelasi Sugeng Riyadi. Hasil uji balistik akan diserahkan kepada kepolisian. "Kami memiliki kemampuan untuk melakukan uji tersebut," kata Kepala biro penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati kepada Tempo, Selasa, 24 April 2012. Namun hingga kini, Untung belum memastikan jenis proyektil yang bersarang di tubung Sugeng. Sugeng dan Prada Akbar Aldian terluka tembak saat sedang terjadi aksi balasan gerombolan bermotor di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, 13 April 2012. Sugeng mengalami luka tembak pada telinganya, sedangkan Akbar tertembak pada dada bagian kanan hingga tembus ke punggung. Penembakan kedua prajurit TNI ini diduga dilakukan oleh pengemudi mobil Yaris. Selengkapnya silahkan klik disini... |
Pesan dari GMRC:
Quote:
1. Aksi GMRC pada awalnya adalah aksi solidaritas. Bukan untuk membalas kematian Arifin, tapi sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kinerja polisi dalam pengusutan pengeroyokan Arifin. Tidak akan ada itu namanya GMRC jika sejak awal kasus ini terang benderang.2. GMRC tidak mewakili institusi manapun. Gerakan ini pada awalnya tidak memiliki nama. Penggunaan nama GMRC justru diambil dari masyarakat yang melabel kami dengan "gank motor" yang anggotanya "berambut cepak". Gerakan ini lebih sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakpastian hukum. Jika seorang Arifin yang anggota TNI saja tidak mendapat kepastian hukum, lantas bagaimana dengan rakyat sipil biasa?
3. Kami tidak ingin menimbulkan keresahan, kerusuhan, atau berbagai macam huru-hara lainnya. Yang kami inginkan hanya satu: usut tuntas peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan meninggalnya Arifin. Jika ada pihak-pihak yang menggunakan peristiwa ini untuk hal-hal yang bersifat politis, itu urusan mereka masing-masing. Kami arus bawah tidak mau dan secara tegas menolak untuk terlibat dalam kepentingan politik lapisan atas.
4. Kami mengutuk segala macam bentuk cipta kondisi dan penggiringan opini, baik oleh media, polisi, maupun kelompok-kelompok lain, yang menempatkan GMRC sebagai "objek sasaran" dan "musuh masyarakat". Jangan mengaburkan permasalahan dan mengalihkan isu. Fokuslah pada asal muasal permasalahan ini, sebagaimana tersebut dalam butir 1.
5. Sampai kapan kita akan terus menerus bungkam?
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?p=676014995#post676014995 http://www.kompas.co, http://mylinekerr.blogspot.com