Breaking

Thursday, January 3, 2013

Ahok: Reklame Tidak Ada Hubungannya Dengan Rasa Nasionalisme

Ahok
 
Mylinekerr News - Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali marah ketika berunding. Kali ini perwakilan dari Honda Plaza Pluit yang kena marah Ahok.

Perdebatan ini terkait masalah posisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Pihak Honda Plaza Pluit mengadu ke Ahok bahwa JPO itu menghalangi gedung mereka. Mereka bertemu Ahok sekitar pukul 19.45 WIB, Senin (17/12/2012).



Tiga orang perwakilan dari Honda itu meminta posisi JPO dipindah agar tidak menghalangi gedung mereka. Mendengar keluhan tersebut Ahok pun memberikan solusi, JPO tidak digeser namun Honda bisa memasang papan reklame di sepanjang JPO tersebut.

Sayang, pihak Honda malah menolak solusi tersebut dan tetap ingin posisi JPO harus digeser. Pihak Honda Pluit beralasan bahwa solusi Ahok (memasang reklame Honda di JPO) tidak nasionalis. Menurut mereka, reklame tersebut dikhawatirkan bisa menurunkan rasa nasionalis warga Jakarta. Apalagi Honda bukan merek asal Indonesia. Hal itupun langsung menyulut emosi Ahok.

Menurutnya masalah reklame tidak perlu dihubungkan dengan rasa nasionalis. Jika ingin disebut nasionalis, lebih baik jangan menjual produk luar negeri. “Nggak usah nasionalis-nasionalis gitu. Jangan jualan Honda, jualan Esemka saja! Jangan bilang nasionalisme-nasionalisme,” tegas Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detik..com.

Jembatan Penyeberangan Orang 250x155 Ahok Kembali Marah marah okezone.com Mendengar perkataan Ahok, perwakilan Honda ini tetap saja berkelit dan menuntut agar JPO segera dipindahkan. Namun, Ahok menegaskan bahwa JPO yang dibangun pada awal 2011 itu tidak bisa dipindahkan karena tidak ada anggarannya. “Ini barang sudah jadi, kalau mau pindahin biaya siapa? Kalau Anda punya uang, silakan geser. Tapi nanti Januari 2013 diresmikan, mau apa lagi?” ujar Ahok.

Menurut Ahok, reklame tidak ada hubungannya dengan rasa nasionalis suatu daerah. Sudah banyak merek asing yang terpasang di reklame Jakarta sejak dulu. Ia menganggap alasan nasionalis itu tidak tepat. “Bapak ini freak, kurang ajar sekali berpikirnya, berarti Bapak ini chauvinisme, berpikirnya sempit. Kalau begitu Bapak perintahkan saya copot semua merek asing yang ada di Jakarta?” kata Ahok yang terlihat geram dengan alasan pihak Honda.

Setelah keluar dari ruangan Ahok, kuasa hukum Honda Plaza, Sumondang Simangungsong mengaku kaget dengan reaksi Ahok. Namun, mereka tetap akan menuntut agar JPO yang dibangun pada 2011 itu segera dipindah atau digeser dari lokasi yang sekarang.

sumber, http://mylinekerr.blogspot.com
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment