Breaking

Sunday, March 3, 2013

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Terbesar Akan Dibangun di Bantar Gebang

 
Illustrasi
  Mylinekerr News - Jakarta - Pembangkit listrik Tenaga Sampah (PLTSA) terbesar di Dunia akan dibangun di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat di lokasi PT Godang Tua Jaya. PT Godang Tua Jaya merupakan pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu/TPST Bantar Gebang. 

"PLTSA ini jika selesai terbangun akan menjadi PLTSA terbesar di dunia, belum ada PLTSA berkapasitas hingga 138 Mega Watt (MW)," kata Direktur Utama PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus ketika ditemui usai Joint Development Agreement dengan Pertamina, PT Godang Tua Jaya dan Solena untuk rencana proyek PLTSA Bantar Gebang, di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Dikatakan Rekson, saat ini TPST Bantar Gebang sudah memiliki pembangkit PLTSA berkapasitas 12,5 MW. "Saat ini kita sudah punya pembangkit listrik sampah dengan kapasitas 12,5 MW dan didistribusikan ke jaringan listrik PLN sebesar 10 MW. Proyek ini bekerjasama dengan PT NOI dan sudah berjalan selama 4 tahun," katanya.

Menurut Rekson, dalam sehari rata-rata TPST Bantar Gebang menerima sampah dari DKI Jakarta sebanyak 5.300 ton per hari.

"2.000 ton per hari kita manfaatkan sebagai PLTSA, kompos, dan lainnya, 2.000 ton per hari akan dimanfaatkan untuk proyek dengan Pertamina dan Solena, masih ada sekitar 1.500-an ton yang belum termanfaatkan, kita masih menunggu investor yang lain," tukas Rekson.

Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan Pertamina saat ini tidak hanya menjadi perusahaan minyak dan gas bumi, tetapi akan menjadi perusahaan energi.

"Maka itu kita tertarik menggarap sampah menjadi energi listrik, kita juga menggarap geothermal untuk listrik dan banyak lagi, jadi kita tidak hanya perusahaan oil and gas saja, tapi perusahaan energi," ucapnya.

Karen menambahkan pihaknya akan terus mengembangkan proyek PLTSA selain di Bantar Gebang. "Kita sedang studi di Sulawesi, ingin bangun seperti PLTSA di Bantar Gebang, tapi kita belum bisa kasih tahu dimana letak pastinya, nanti semua tukang sampah datang ke Pertamina," candanya.
 
Gas Beracun Berkurang

Tumpukan sampah di Bantar Gebang yang tiap harinya bertambah 5.300-6.000 ton per hari menciptakan gas beracun (butan) yang dapat merusak lapisan ozon 21 kali lipat dari pada zat Co2 (korbondioksida), dengan akan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di Bantar Gebang zat racun akan sangat berkurang.

"Dengan dibangunnya PLTSA Bantar Gebang 138 MW bekerjasama dengan Pertamina, Godang Tua Jaya dan Solena, gas beracun yang dihasilkan dari tumpukan sampah di Bantargebang dapat berkurang banyak, karena PLTSA ini menangkap gas butan yang dihasilkan sampah di Bantargebang," ucap Rekson.

Menurut Rekson, dengan ditangkapnya gas beracun (C4) tersebut maka kerusakan lapisan ozon akan dapat dikurangi. "Karena selama ini tumpukan sampah mengeluarkan gas beracun yang merusak lapisan ozon 21 kali lipat dibandingkan CO2, jadi efek rumah kaca bisa kita menimalkan," ungkapnya.

Sementara itu Senior Vice President Gas and Power PT Pertamina Salis Aprilian, gas yang dikeluarkan dari sampah di Bantar Gebang dengan teknologi dari General Electric (GE) yang digunakan Solena akan lebih banyak tertangkap.

"Gas yang diambil tersebut nantinya dijadikan bahan bakar untuk PLTSA Bantar Gebang. Ini memang teknologi tinggi, dengan teknologi plasma, kalau sudah terbangun bisa jadi PLTSA terbesar di dunia," ujar Salis.
Memangg PLTSA ini hanya memanfaatkan 2.000 ton sampah per hari di Bantar Gebang. "Kan masih ada sisa tidak terpakai sekitar 1.500-2.000 ton sampah per hari di Bantar Gebang, tapi ini kita selesaikan dulu, kalau terbangun baru kita kembangkan lagi, sisa sampah tidak terpakai juga bisa jadi cadangan, jangan sampai nanti PLTSA dibangun besar sampahnya kurang, seperti ada disatu negara malah harus impor sampah, jangan sampai itu terjadi," tandas Salis.


sumber: detik.com

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment