penambangan emas di Kawasan Gunung Pongkor, Bogor. Adapun 12 nama tersebut yaitu Ade, Yogi, Ukon, Solikin, Junet, Roy, Handi, Didi, Mista, Indra, Holil dan Ajit.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 12 penambang liar tersebut dilaporkan tertimbun longsor pada Selasa (27/10) pukul 11.00 WIB. Polda Jabar baru mengetahui peristiwa tersebut sekitar pukul 12.00 WIB.
"Kami yang mengetahui, dan pihak PT Antam mengecek lokasi sekitar jam 11-12 siang tadi, pada saat di lokasi sudah ada warga yang berusaha melakukan evakuasi," ungkap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dihubungi wartawan, Bogor, Selasa (27/10).
Menyikapi musibah ini, Polda Jabar segera berkoordinasi dengan PT Antam untuk melakukan evakuasi korban. Namun kondisi hujan deras menyebabkan aparat sulit mengevakuasi.
"Saat ini kondisi hujan deras. Tim evakuasi yang dipimpin Kompol Imron (Kabag Ops Res Bogor) Beserta Anggota belum bisa bergerak menuju Lokasi malam ini selain sangat licin dan juga kondisi gelap," terangnya.
Sebelum tim evakuasi datang, sejumlah warga mencoba menyelamatkan para korban. Tetapi hasilnya nihil lantaran peralatan yang dipakai seadanya yaitu cangkul den sekop.Ada dua warga yang berusaha melakukan evakuasi, karena peralatan hanya cangkul dan sekop, lubang belum dapat terbuka. Sehingga hidup atau tidaknya, para gurandil yang terjebak dalam perut bumi itu belum diketahui secara pasti," kata Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto.
Beratnya medan menuju lokasi yang cukup terjal menambah sulitnya proses evakuasi. Untuk menuju ke sana, hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama dua jam. Ditambah lagi, kondisi cuaca di sekitar lokasi kejadian diguyur hujan deras sehingga Tim Search And Rescue (SAR) gabungan sekitar pukul 18.00 WIB, menghentikan proses pencarian dan evakuasi.
"Naik kendaraan dari kantor PT Antam memakan waktu satu jam. Kemudian berjalan kaki satu jam," jelas Suyudi.
Lebih lanjut dia menuturkan, kemiringan di lokasi kejadian sekitar 100-120 derajat, di sebelah kiri jurang dan sebelah kanan tebing longsor. "Kondisi cuaca hujan deras, tim SAR yang dipimpin langsung Kabagops Polres Bogor Kompol Imron Ermawan terpaksa menghentikan proses pencarian. bahkan tim hingga saat ini belum bisa bergerak karena jalan setapak licin dan sudah gelap," tutur dia.
Hingga kemarin malam, nasib 12 penambang emas tanpa izin (PETI) ini belum diketahui. Bahkan tim evakuasi gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, PMI, BPBD, PT Antam dan relawan pada pukul 17.00 WIB, Rabu (28/10) menghentikan proses pencarian dikarenakan kondisi medan curam dan licin sehingga dapat membahayakan.
"Karena alat berat sulit menjangkau lokasi. Sehingga alat yang digunakan manual dan tradisional yakni berupa cangkul, dan sekop," terang Suyudi.
Dia menuturkan, proses evakuasi yang melibatkan 200 personel gabungan itu, bakal kembali dilanjutkan Kamis (29/10) pagi.
"Kondisi cuaca sudah gelap, medan yang berat dengan kemiringan 100 hingga 120 derajat, tim kembali turun ke posko di kantor PT Antam. Karena dilokasi tidak memungkinkan untuk bermalam," ujarnya.
Sementara Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyayangkan masih adanya penambang ilegal di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
"Masyarakat jangan sampai melakukan pencarian rezeki dan harta dengan menggadaikan keselamatan jiwa kehidupannya," kata Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher di Gedung Sate, Kota Bandung.
Aher menyebut, sejak lokasi sudah dibumihanguskan untuk tidak adanya penambang ilegal lagi pengawasan di lokasi sudah cukup ketat. Hanya saja tak sedikit warga yang nekat mengais rezeki di sana."Saya kira pengawasan di sana sudah ditingkatkan oleh Dinas Pertambangan setempat. Oleh siapapun juga ya. Tapi harus juga dengan kesadaran masyarakat. Pengawasan tetap berlangsung. Itulah tambang masyarakat selalu seperti itu. Pongkor sudah ditutupkan, tapi tetap dijaga masyarakat," ujar Aher.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, para penambang melakukan galian emas di lubang yang sudah pernah ditutup oleh petugas gabungan dalam operasi penertiban penambang liar September 2015.
Saat itu, sebanyak sekitar 241 lubang yang ditutup baik secara permanen maupun semi permanen. Para penambang tersebut menggali secara diam-diam tanpa diketahui oleh petugas keamanan PT Antam maupun aparat kepolisian.
sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-tragis-12-penambang-emas-ilegal-di-bogor-tertimbun-longsor-splitnews-4.html Tweet
Thanks for sharing.
ReplyDelete