Proyek pembangunan tembok laut raksasa (giant sea wall) di Teluk Jakarta masih jauh hingga tahap realisasi. Kepastian pembangunan giant sea wall masih menunggu studi kelayakan dari konsultan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan, kelanjutan giant sea wall masih menunggu hasil studi yang dilakukan dua konsultan asing yang membantu pemerintah.
"Giant sea wall sedang dilakukan studi. Ada dua grant (hibah) Korea Selatan dan Belanda, ini masih cerita," kata Sofyan ditemui usai acara Rakornas Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LPSE), Graha Sudirman, Tebet, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Menurut Sofyan, tanggul raksasa sampai saat ini masih rencana yang belum tentu segera terwujud. Hal ini mengingat masih diperlukan tahapan studi yang mendalam.
"Kemudian baru tahap sekarang studi teknis, arus laut, dan sebagainya. Itu baru cerita besar, karena masih jauh," tutur Sofyan.
Menurutnya, pemerintah belum menargetkan kapan studi oleh kedua konsultan tersebut selesai. "Masih jauhlah," katanya.
Sebagai informasi, pelaksanaan proyek giant sea wall akan dibangun dalam tiga tahap, tahap pertama berupa penguatan bibir pantai sepanjang 8 kilometer dari 32 kilometer panjang pantai Teluk Jakarta.
Dalam tahap pertama dibutuhkan dana sekitar Rp 3,2 triliun untuk pengerjaan konstruksi selama 3 tahun. Dengan pembagian pemerintah pusat dan Pemda DKI Jakarta menanggung masing-masing Rp 1,6 triliun. Sedangkan tahap selanjutnya adalah pembangunan pulau-pulau buatan dan 'dinding' laut
di Teluk Jakarta membentuk Burung Garuda untuk mencegah Jakarta tenggelam akibat penurunan permukaan tanah di utara Jakarta.
sumber: http://finance.detik.com/read/2015/11/10/195339/3067479/4/proyek-tembok-laut-raksasa-jakarta-sofyan-djalil-masih-jauh Tweet